Sterilizer botol bayi sangat dibutuhkan oleh para ibu yang ingin nutrisi untuk sang buah hati tetap terjaga kehigienisan dan nilai gizinya. Secara umum, ada beragam model sterilisasi yang diterapkan oleh para ibu setelah melahirkan, diantaranya:
Proses sterilisasi yang satu inni menggunakan campuran bahan kimia dan air dingin untuk mensterilkan botol ASI atau makanan bayi. Dalam waktu 30 menit setelah perlakuan, metode ini perlu dikombinasikan dengan sterilisasi air panas untuk menghilangkan kuman penyakit.
Sterilisasi model ini bisa digunakan untuk mensterilkan beberapa botol bayi sekaligus. Waktu yang dibutuhkan juga sangat singkat, yaitu sekitar 6-8 menit tanpa dibilas. Namun demikian, karena alat sterilisasi yang satu ini tidak praktis dibawa dan harganya cukup mahal, alat sterilisasi uap tidak banyak menjadi pilihan ibu yang sedang berada dalam proses menyusui.
Dengan prinsip sterilisasi menggunakan uap panas sama seperti sterilisasi uap listrik, microwave bisa digunakan untuk mensterilkan 2-3 botol bayi penyimpan ASI. Hanya saja, alat ini tidak bisa digunakan untuk mensterilkan peralatan bayi yang terbuat dari logam.
Cara lain yang berhubungan dengan sterilisasi adalah menggunakan air mendidih untuk mencegah pertumbuhan bakteri merugikan pada botol penyimpan ASI. Bunda bisa memasukkan botol ASI pada air mendidih selama 10-15 menit dengan memastikan terlebih dahulu ketahanan dari botol yang direndam air mendidih.
Selain beragam model sterilisasi di atas, masih ada banyak hal yang perlu Bunda pahami terkait sterilizer botol bayi yang perlu dilakukan sebelum botol digunakan.
Alasan perlunya sterilisasi?

Sterilisasi diperlukan untuk meminimalkan kontaminasi bakteri penyebab penyakit pada bayi dan mencegah angka kematian bayi meningkat.
Penting tidaknya sterilisasi botol pada ibu ysang menyusui secara langsung?

Apabila pada saat melakukan pemompaan ASI, Bunda menggunakan alat khusus, alat-alat itulah yang perlu disterilisasi.
Apa semua jenis sterilisasi sama?

Tidak semua jenis sterilisasi sama. Oleh karena itu, siapa pun yang berperan sebagai ibu menyusui harus pintar memilih metode sterilisasi yang cocok dengan alat menyusui bayi.
Kelebihan sterilisasi air dingin?

Meski memakan waktu cukup lama, metode ini cocok untuk para ibu yang sering membawa bayinya bepergian.
Pilihan sterilisasi uap listrik?

Pilihan sterilisasi dengan model uap listrik adalah pilihan untuk para ibu yang ingin menyterilisasi botol bayi dengan waktu yang sangat cepat dan hasil higienis yang akurat.
Kelebihan sterilisasi microwave?

Dengan waktu yang relatif singkat dan proses yang sama akurasi higienisnya dengan metode uap listrik, metode ini bisa dipilih apabila metode uap listrik dirasa merepotkan. Namun demikian, bahan botol yang dimasukkan ke dalam microwave perlu diperiksa dengan benar agar tidak memiliki efek apa pun pada sang buah hati.
Sterilisasi selama perjalanan?

Ketika Bunda membawa sang buah hati dalam perjalanan yang cukup jauh dan tetap ingin membuat botol ASI tetap steril, proses sterilisasi tetap bisa dilakukan, hanya saja dengan model air dingin yang minimalis alat.
Waktu yang pas untuk sterilisasi dengan air mendidih?

Setelah menyterilisasi botol dalam waktu 10-15 menit, ingatlah untuk langsung menyimpan botol di tempat kering dan bersih. Dengan begitu, kemungkinan botol terinfeksi bakteri bisa diminimalkan.
Lama waktu penggunaan alat sterilisasi?

Secara umum, bayi akan mulai memiliki sistem imunitas yang sangat baik di atas usia 1 tahun. Karena itulah, penggunaan botol bayi akan lebih baik diganti dengan gelas untuk melatih saraf motorik. Dengan demikian bisa dikatakan, sterilizer botol bayi bisa mulai dikurangi saat sang buah hati berusia di atas 1 tahun.